Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jebakan Investasi MMM dan Kegoblokan Kolektif

Mau Bisnis Online Anda Ramai?? Klik aja disini:
Iklan jebakan investasi MMM terus datang menggoda. Di berbagai koran daerah, iklannya segeda gaban mencoba membujuk calon pelanggan. Bahkan iklannya juga ditayangkan oleh sebuah televisi nasional.

Problemnya : banyak orang yang tidak mau belajar dari sejarah kelam. Sejarah muram tentang jebakan investasi yang too good to be true. Banyak orang lebih memilih menelusuri jalan kegoblokan kolektif, ramai-ramai menjadi goblok. Dan baru setelah sadar ketipu, nangis bombay. Modar sampeyan.

Di pagi yang cerah ini, kita akan menelusuri rute yang kelam itu, tentang perjalanan kegoblokan kolektif jilid kedua (yang jilid pertama, Anda semua sudah tau apa itu. Ndak usah disebut, nanti banyak orang bete).

Skema investasi bodong atau model kamuflase seperti MMM itu sejatinya ditopang oleh sebuah jebakan yang dikenal dengan nama "skema Ponzi".

Nama Ponzi diambil dari nama Charles Ponzi, imigran Italia yang tinggal dan hidup di negara Amerika sekitar tahun 1920an. Nama Charles Ponzi menjadi terkenal karena ia menipu ribuan orang dengan trik invetasi bodong. Ia janjikan kepada orang yang invest dengan imbalan hingga 30 % per bulan.

Darimana ia dapat dana untuk membayar imbalan 30% itu? Ya dari uang investor yang datang belakangan. Selama ada investor baru, ia akan bisa terus survive.

Namun jika gelombang investor baru tidak ada lagi, skema bodong itu akan kolaps. Uang investor semua akan hilang, dan si Ponzi sudah lari entah kemana.

Maka selama ada ribuan investor baru datang, jebakan investasi itu bisa bertahan. Uang investor baru itulah yang dipakai untuk bayar janji imbalan untuk investor yang duluan daftar. Terus saja berputar seperti itu, hingga suatu saat akan meledak.

Bahasa promosinya uang dipakai untuk investasi (entah investasi Jati, entah ternak Sapi, entah arisan berantai, atau yang sangat absurd seperti iklan MMM : untuk membantu orang lain yang tidak kita kenal. Jiah. Keren kali abang ini).
SDM Materi

Yang bahaya, investor awal yang sudah dapat imbalan bikin testimoni : ini asli lho, nyata, bukan penipuan. Saya benar-benar dapat imbalan 30%.

Asli dari Hongkong? Imbalan itu diambil bukan dari investasi, namun ya ditilep dari uang investor yang daftar belakangan.

Sampai kapan skema investasi bodong seperti itu bisa survive? Bisa sampai lima tahun, selama masih ada ribuan orang goblok yang mau jadi investor baru.

Kenapa investasi bodong itu bisa tetap laku? Mungkin karena sebagian orang Indonesia mudah terjebak dalam kegoblokan kolektif. Goblok berjama'ah. Ramai-ramai menjadi goblok.

Atau mungkin sebagian orang ingin menjadi kaya secara instan. Setor uang, duduk leyeh-leyeh, lalu setiap bulan dapat profit 30%. Wah enak banget uripe sampeyan Mas.

Dalam ilmu investasi dikenal prinsip utama : high risk, high return. Low risk, low return. Kalau mau dapat imbalan hingga 30% perbulan, ya pasti risiko ruginya juga sangat tinggi.

Maka kalau ada yang janji imbalan tinggi (10 – 30% per bulan) dengan risiko nol, maka ada dua kemungkinan : 1) jebakan penipuan atau 2) orangnya sakit jiwa.

Karena itu jika ada sodara, kerabat atau teman, atau anggota keluarga Anda yang terjebak skema Ponzi seperti MMM atau nama aneh lainnya, ingatkan untuk segera tarik dananya. Sebelum dana itu lenyap digondol tuyul modern.

Daripada uangnya hilang dalam jebakan investasi palsu ala Ponzi, lebih baik di-investasikan dengan cara yang lebih rasional dan feasible.

Ada 4 pilihan investasi yang layak dicoba yakni : 1) invest untuk beli tanah/properti, 2) invest ke reksadana, 3) atau emas (sebagai instrumen untuk menjaga nilai uang) dan 4) digunakan sebagai modal untuk bisnis/franchise.

Prinsip supaya happy di saat tua atau pensiun : invest now, tentram di hari tua. Jangan : uangnya habis terus, pas hari tua atau pensiun, bingung ndak punya uang untuk makan. Waduh.

Asal memang investasinya di jalan yang benar ya, bukan investasi bodong a la Ponzi. Dalam ilmu investasi juga ada aturan : makin muda usia sudah investasi, makin bagus.

Tapi mas, saya ndak punya uang untuk invest. Wong untuk bayar cicilan KPR saja masih suka kurang. (Lhah iku urusan sampeyan. Aku ra melu-melu).

Ada istilah, rajin menabung pangkal kaya. Ini istilah yang sebenarnya kurang tepat. Yang lebih pas : rajin investasi, pangkal kaya. (Sebab kalau hanya ditabung, nilai uangmu bisa tergerus inflasi).

Investasikan uang Anda secara bijak kearah "aset aktif" (misal tanah, ruko, kost, reksadana, sistem bisnis yang profitable), supaya uang yang bekerja keras untuk Anda. Bukan sebaliknya : Anda yang kerja ngos-ngosan untuk mengejar uang. Sudah gitu, jumlah sedikit lagi. Capek deh.

Akhir kata, saya hanya ingin berpesan : "Selalu berpikirlah dengan jernih. Jangan mudah tergoda emosi kenikmatan sesaaat. Jangan mudah tergelincir dalam kegoblokan kolektif".

Earn more and spend less. Give more and invest wisely. Ini jalan yang lurus dan benar menuju Financial Freedom.
- See more at: http://strategimanajemen.net/2015/03/30/jebakan-investasi-mmm-dan-kegoblokan-kolektif-jilid-2/#more-2255

Post a Comment for "Jebakan Investasi MMM dan Kegoblokan Kolektif"