Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biar Pada Paham Bigini ternyata kronologisnya

Nih kronologi dari awal biar kalian tau kerjaan Pemerintah Pusat dari awal ngapain:

[Corona 'meledak' di Wuhan Desember 2019]
.
.
1.) [Awal Januari 2020] Anies udah ngawasin orang sejak awal. Anies satu2nya pejabat yang concern banget sama Corona pada saat itu sampe dikritik sama lawan politiknya dengan alasan bikin takut. (https://monitor.co.id/2020/03/14/pdip-minta-anies-tak-terlalu-reaktif-tangani-virus-corona/ ) sampe buzzer kubu pemerintah ngehujat abis Anies Baswedan ( https://twitter.com/Dennysiregar7/status/1234293694267658241 )
.
.
2.) Disaat itu pemerintah pusat masih sombong dengan bantah Riset Harvard melalui mulut kemenkes (https://katadata.co.id/berita/2020/02/11/menkes-terawan-tantang-peneliti-harvard-soal-corona-sudah-masuk-ri ), termasuk diantaranya ngebantah keraguan PM Australia karena Indonesia masih zero case.(https://www.cnbcindonesia.com/news/20200301205817-4-141575/heboh-pm-australia-ragukan-ri-yang-kebal-virus-corona-why )
.
.
3.) Jangan lupa meme-meme buzzeRp kubu pemerintah Permadi Arya (Abu Janda) yang giring opini "Orang Indonesia kebal corona karena imunnya beda sama orang luar negeri, cukup minum tolak angin lah, dikerokin lah, Indonesia gak takut corona lah dll". (https://twitter.com/permadiaktivis/status/1234692301932224514 )
.
.
3.) [Januari-Februari] Bandara masih dibuka untuk umum termasuk turis dari China, pemerintah bahkan sempet2nya mikir CUAN dari pariwisata (entah apa yang merasuki kalian) dan sempat keluar wacana Promosi tiket,( https://twitter.com/jokowi/status/1229357732630650881 ) termasuk 72 Miliar buat influencer, meskipun udh ditunda, kenapa gak dialihkan buat corona ya ? hmm (https://bisnis.tempo.co/read/1315882/indonesia-positif-corona-anggaran-influencer-72-miliar-ditunda )
.
.
4.) [Awal Maret 2020] Anies ngasih data Orang Dalam Pengawasan dan Pasien Dalam Pengawasan ke masyarakat supaya aware sama corona, dibantah sama Kemenkes, (https://www.wartaekonomi.co.id/read274636/terawan-bungkam-mulut-anies-soal-115-warga-dki-dalam-pengawasan-corona ).  Alasan Pemerintah pusat simpel "JANGAN BIKIN KEPANIKAN", padahal transparansi data itu perlu. Bahkan sampe saat itu Pemerintah pusat belum ngeluarin istilah2 "Social Distancing" seperti yang dikampanyekan saat ini. Pemerintah pusat masih sibuk bantah sana sini. Nih salah satunya yang greget. (https://republika.co.id/berita/q5ul4k409/kelakar-menhub-kita-kebal-corona-karena-doyan-nasi-kucing )
.
.
5.) [2 Maret 2020] Tepat 2 Hari setelah anies dibantah sama terawan (menkes), Presiden Jokowi umumin 2 orang positif corona dimana 2 orang itu udah jadi pasien dalam pengawasan Anies dan Pemprov. Baru lah mulai tuh kalian (TELAT) teriak "Social Distancing" dimana penyebaran udah jelas2 dari bulan Februari berdasarkan data pnemonia pemprov. Artinya secara tuh Orang Jepang yang positif corona udah masuk ke Indonesia dan gak tau dia kemana aja selain ke pesta dansa itu (yg nularin pasien 01 dan 02). 
.
.
6.) Bayangin kalo tuh virus gak kedetect dan udah nyebar dari pertengahan bulan Februari, tapi belum ada gejala (secara alat deteksi corona di Indonesia belom ada, cuma pake thermal scaner), sedangkan pada saat itu bisa aja virus masuk lewat KRL, TJ, atau angkutan umum lainnya, ya mau gimana pun pasti itu udah nyebar di jakarta, apalagi KRL itu dilewati 3 kota (jakarta-depok-bogor).
.
.
6.) Jadi jelas dari awal pemerintah pusat itu gak jelas dalam penanganan corona terus sekarang dimata netizen yg dulu teriak2 "Indo kebal corona" pemerintah pusat dianggap hero. Bos, hero tuh tenaga medis, dokter dll. Mereka yang layak kalian Apresiasi. Bukan pemerintah pusat. Dokter aja banyak yang berselisih pendapat sama pemerintah pusat kok, jangan lo anggep mereka sejalan, coba nonton ILC corona ( https://youtu.be/Lm1HRVQ8suc )
.
.
7.) "Terus sekarang kita bersatu lawan corona, jangan pecah2, gak usah saling menyalahkan", halah bahasa lu kaya buzzeRp udah kalah argumen, kaya politikus lagi pencitraan di media, kata2 gini tuh harusnya keluar dari januari, MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI, meskipun gak bisa dicegah ya at least dari awal kalo ada yang ngingetin JANGAN NGEBANTAH bos, kerjaan pemerintah diawal kan ngebantah2 doang, mungkin karena takut investor kabur, padahal investor itu ngeliat dari bagaimana negara serius nanganin masalah (https://tirto.id/dana-rp72-miliar-buat-influencer-redam-isu-corona-indef-mubazir-eBqF ) 
.
.
8.) Lo suruh rakyat jangan mudik, tapi lo masih buka akses antar kota buat umum, bandara masih diablak buat turis asing. Lamban bos. kebanyakan evaluasi, mentingin cuan, keburu virus nyebar. (https://money.kompas.com/read/2020/03/26/053109326/banyak-pemda-ingin-tutup-bandara-ini-respon-kemenhub )
.
.
9.) Gw nulis ini karena ada beberapa pihak yang ingin cuci tangan melalui buzzer2 dan meme2 yang bilang "pemerintah cape2 ngasih aturan, rakyat susah dibilangin", coy pemerintah pusat wae ngebanyol dari awal, jadi 22nya salah. (Rakyat yang mudik karena kurang informasi dan edukasi dan Pemerintah pusat yang jelas2 dan sangat jelas telat dan banyak ngebanyol dari awal gak ada kebijakan yang jelas). Inget bos, pemerintah itu ngelola pajak, pajak yang kita bayar setiap hari lewat PPN, setiap tahun lewat PPh, dll. Mereka kalo gak becus ngelola ya jangan ngejabat. "ya udah lu aja sana jadi pemerintah, kaya bisa aja lu", gw ga bisa tapi kalo di kritik sama ahli2 yang diluar pemerintahan itu didengerin jangan Denial mulu. Terutama lewat 2 congor istana si Ngabalin dan Fajroel Rahman. (https://www.tribunnews.com/nasional/2020/02/29/indonesia-bersih-dari-virus-corona-ali-ngabalin-covid-19-tidak-berkembang-kuat-di-negara-tropis ), 
jadi stop cuciin tangan pemerintah pusat dengan ngolok2 warga yg mudik karena kurang informasi dan edukasi karena dari awal pemerintah pusat sendiri nyepelein. 
.
.
10.) Kalo emang gak mau ada mudik kenapa transportasi masih open buat warga ? buat apa tuh kemenhub punya otoritas ? mungkin warga mikir "toh terminal aja masih buka ya artinya boleh mudik". Pemerintah pusat tuh punya otoritas lewat kebijakan yang kemudian jadi HUKUM, mau lewat Permen atau Perpu terserah asal jelas ngurangin mobilitas. kalo kata bang Haris Azhar, pemerintah ikut2an teriak himbauan doang mah gak guna karena itu tugasnya dokter2 + influencer bos, bukan pemerintah. Ini komentar jubirnya malah membolehkan. (https://m.mediaindonesia.com/read/detail/299112-jubir-covid-19-tidak-persoalkan-mudik-asalkan-tidak-dekat-dekat)

11. Sampai hari ini pun pemerintah pusat gak jelas langkahnya mau seperti apa. Beberapa kepala daerah udah mengambil kebijakan sendiri2 menutup wilayahnya. Daripada nunggu pemerintah pusat yg gak jelas. 
(https://m.cnnindonesia.com/nasional/20200327161721-20-487625/lockdown-daerah-simbol-karut-marut-penanganan-corona)

Apesnya orang miskin lah yg dikambinghitamkan nyebarin virus ke orang kaya. Narasi blunder yg diucapkan jubir pemerintah karena menutupi ketidakmampuannya mengatasi krisis.
(https://www.youtube.com/watch?v=HDS_Z8L6mvM&feature=youtu.be)

Maaf bukan untuk berdebat

Post a Comment for "Biar Pada Paham Bigini ternyata kronologisnya"